hanya menulis apa yang aku lihat, dengar, dan rasakan...

Selasa, 11 September 2012

Hapus Air Matamu, Bukan Cinta Yang Bersalah, Tapi Hanya Waktu Yang Tidak Tepat (LAGI)

Teristimewa sahabatku;PM, lov You Full!

‘Say aku pengen ketemu’
‘ Ya ampun jangan hari ini, anakku agak panas tadi pagi, aku harus pulang ontime’
‘Ndak bisa…. Aku tunggu kamu di KFC Ahmad Yani jam 6 sore’
‘ Plissss dech….. aku pasti dimutilasi suamiku, kemarin kita sudah belanja gila sampai malam, ada apa sich, kamu selingkuh yaa’
‘iya’
Ya ampunnnnn……
‘tepatnya patah hati….dan rasanya ingin mati saja’
‘whatttttttttttt…..siapa yang patah hati kamu? Suamimu selingkuh? Oh My God!’
‘Bukannnn……sudah jangan banyak bicara atau aku akan bunuh diri’
Lheeeee…….
Aku menemuinya jam 6 lebih 15 menit.
‘ma’af say macett…’ dia tak menyahut. Sahabat baikku dikota ini. Seorang ibu dari anak laki-laki berumur 3 tahun. Seorang wanita dengan karir yang bagus. Rumah tangga yang adem ayem. Suami yang aku kenal baik dan setia juga bertanggung jawab. Gadisku yang baik dan ceria. Tapi aku melihatnya begitu lusuh hari ini. Seserius apa sihcc…..

‘oke…..jadi apa yang bisa aku dengarkan darimu’ tanyaku mencoba bersimpati..
‘dia menikah’
‘ Hahhh!! Suamimu poligami? Sialan, kurang ajarr’
‘Bukannn…suamiku setia’
‘lho…terus siapa?’ bingung
‘Cintaku’
‘Cintamu? Kamu yang selingkuh? Masih ada ya yang mau sama kamu?’ aku mencoba mencairkan suasana, tp begitu melihat air matanya jatuh satu-satu membasahi kosmetik naturalnya aku menyesal.
‘baiklah…ceritakan saja …bagaimana ini bisa terjadi’
Dia menarik nafas. Berat. Seumur pertemananku dengannya, bertahun-tahun menjadi sahabatnya baru kali ini aku melihat dia begitu terluka.
‘Aku tidak tahu darimana dia punya keberanian untuk menyampaikan ini kepadaku. Hanya  4 jam sebelum dia mengucapkan ijab qobul dan merubah statusnya menjadi seorang suami. 
Aku telah memberinya waktu selama setahun untuk menyiapkan hati sampai hari pernikahanku. Dan aku rasa itupun tidak pernah cukup.  Aku telah memberitahunya banyak alasan kenapa aku harus menikah, mengapa dengan suamiku, agar dia benar-benar siap. Lalu bagaimana bisa diamemperlakukan aku seperti ini?
Hari ini dia menikah? Dengan siapa? Aku berhasil menemukan wanita itu dari akun facebooknya, gadis manis, yang memang lebih pantas untuknya,  tetapi siapa dia? Bagaimana dia bisa menjadi pilihannya? Tak ada pesan apapun yang sengaja dia tinggalkan..
Jadi…. Baguslah… ternyata seperti ini rasanya ditinggalkan. Tidak apa-apa karena waktu akan mengubur semua. Bagus bila saat ini ada perempuan yang dia cintai, yang mencintainya, yang menemaninya siang dan malam, yang menjadi tempatnya bersandar dan berkeluh kesah.
Aku ingin bertanya kepadanya Bagaimana bulan madunya? Indah bukan? pastinya..
Aku kirim sms kepadanya jika ma’af aku tidak bisa datang mungkin lain kali saat aku pulang, dan istrinya yang menjawab smsku …oh …bagus sekali. Jadi dia ingin mengajariku beginilah seharusnya suami istri.
Mungkin dia lupa bagaimana dia memintaku untuk tetap mengiriminya email, tetep mau berhubungan dengannya  sebagai sahabat dan teman ataupun sebagai apa saja, oh….jadi dia kira suamiku tau tentang apa saja isi chatting kita, bagaimana dia bercerita tentang perasaannya kepadaku, meskipun dia sadar bahwa aku sudah bersuami. Oh..jadi dia mengajarkanku arti pernikahan, ikatan suci, dan ridho Tuhan?
Jangan bawa namaNya yang mulia karena dia sendiri yang telah menodainya.
Aku tertipu dan dia tidak pernah pantas untuk dicintai. Oleh siapapun.
Lantas kenapa aku harus marah? Aku tidak tahu jawabannya’
(Air mata itu mengalir kian deras. Membasahi jilbabnya. Aku turut hanyut. Oh jadi ini tentang dia. Laki-laki yang aku tahu betul betapa dia mencintainya. Pacar SMAnya. Aku kira menikah hampir 4 tahun dengan suaminya sudah membuatnya melupakan semua mantan-mantannya. Naïf. Karena menurutku begitu pilihan sudah dipilih pantang untuk melihat lagi kebelakang. Tapi cinta? Siapa yang bisa menjadi pengobatnya)
Dan dia akan membawa kesalahannya seumur hidupnya. Jangan tanya alasan kenapa dia tidak pernah bahagia. Karena banyak hal yang dia lakukan untuk mencari kebahagiaannya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain.
Keegoisannya hanya akan membuatnya terperangkap dalam hubungan yang dia sendiri tidak pernah tau untuk apa. Siapa yang dia sakiti kini? Perempuannya? Gadis tidak berdosa yang telah dia nikahi itu yang memberikan keperawanan yang dijaganya bertahun-tahun itu dan diberikan kepadanya dengan imbalan kesetiaan yang dia harapkan suci. Yang dengan menikah dengannya dia merasa mempunyai suami idaman, sholeh dan terpelajar. Yang dengan dia nikahi serasa mendapatkan anugerah itulah yang patut dia kasihani.
Apakah dia percaya bisa melupakan aku dengan menikahi gadis lain? Bodoh. Justru kenapa dia ingin merasakan sakit yang sama seperti yang aku rasakan. Apakah dia tega membayangkan hancurnya hati istrinya begitu dia memeluknya yang ada dalam hatinya adalah memelukku? Siapa yang dia persalahkan?
Dia pergunakan orang lain untuk menyembuhkan lukanya, tanpa dia sadari hati istrinya nya akan dia  sakiti seumur hidup
Bodoh sekali.
(Dia benar-benar marah. Aku diam. Tak tahu harus berkata apa. Bahkan ketika dia bercerita bahwa dia sudah 2 hari tidak bertegur sapa dengan suaminya, aku tidak melihat kemarahan seperti ini. Dia malah cengengesan dan berkata bahwa inilah seni berumah tangga. Oh…sahabatku..)
Bagaimana dia bisa seperti itu. Atau…………… aku yang bodoh.
Dan sekarang aku yang dia buang karena sudah ada yang siap menjadi penyeri hatinya. Baiklah… 
Aku tidak marah dia menikah tetapi mbok iya dia menghargai perasaanku, bagaimana 7 thn dia menggantungku, dan membiarkan ada laki2 lain yang menikahiku dan polosnya aku percaya bahwa dia patah hati dan terluka.
Bersedia memberi pintu untuk menanggapi setiap sms, chating..email.. bagaimana aku percaya kepadanya seperti kerbau yang dicocok hidungnya. Hebatnya aku melupakan perasaan suamiku, mengabaikan norma, mempermainkan bara. Ya ampun aku kira dia  benar-benar terluka. Ternyata semua hanya sampah!!
(Tangannya lembut menghapur air matanya. Bagaimanapun juga dia tampak sexy. Tentunya dengan jam tangan baru, hasil belanja gila kita kemarin….he he he…. ‘ Sudah dong say…..jangan mewek lagi…kasihan tuhc kulitmu yang mahal terkena air mata laki-laki seperti itu’ akhirnya aku berani bercanda juga. Aku melihat senyumnya…mesthi masih ada kepedihan disana.
semoga istrinya sadar dia bukan malaikat. Dia manusia biasa yang tergoda juga dengan dunia dan wanita.  Aku benar benar mengenalnya.  Sejak matahari tepat di atas kepala siang itu di ruang kelas dan sejak matahari  terbit dipuncak gunung bromo. Semoga istrinya cukup  punya stok hati agar dia tidak tersakiti.
Aku menepuk bahunya… sekarang apa yang ingin kau kau lakukan. Tanyaku begitu dia mulai tenang. ‘Hanya ingin sekali bertemu dengannya dan menamparnya. Sekali saja’
Wah….semoga keinginanmu tercapai’ ha ha ha akhirnya dia tertawa juga….
‘Dan kau tau kenapa aku kacau begini?
‘tidak….’
‘Setiap malam sejak dia menikah aku tak bisa tidur. Aku sakit hati membayangkan dia sedang memeluk wanita lain dan aku tidak terima dia melakukan itu dengan wanita manapun. Setiap malam aku terjaga. Bangun tidur aku langsung teringat itu dan itu rasanya sakittttttt sekali. Dimanapun aku berada, saat bersama suamiku saat bersama anakku, selalu itu ….itu dan ituu, bayangan itu seperti hantu ’
‘heiiiii…kaupun melakukan hal yang sama dengan suamimu selama 4 tahun bukan?’
‘iyaaa..tp itu khan juga karena kesalahan dia. Karena ketidak beraninya dia memintaku dari pacar-pacarku. Dia memang tidak pantas aku cintai’
 ‘ apa saranmu’ tanyanya kepadaku.
’ Kamu bukan anak kecil lagi, kamu wanita dewasa bukan abg laki, dan tangguh, kamu pasti tahu ini adalah something wrong, kembalilah pada anak dan suamimu, mereka yang paling kau rugikan’
‘iya… ini karma. Semoga mereka mencintaiku selamanya’
‘pastilah….ngomong-ngomong kemarin aku lihat discount tas di lantai 2 keren looo…. Pasti cocok buat meeting kamu’
‘oh yaaa?? Kita harus melihatnya’ aduhhhhh…. Sahabatku. Kau memang Gilaaaa!!!...


1 komentar:

  1. say...mungkin ini rasanya sama seperti ketika kucingku mati diracun orang pas aku kelas 2 sd, yang membuatku tidak mau lagi memelihara binatang apapun seumur hidupku..

    BalasHapus