hanya menulis apa yang aku lihat, dengar, dan rasakan...

Jumat, 14 September 2012

Horeeee!!! Aku telah menjadi Ibu!

Melahirkan….

Pasti Sakit….

Beribu-ribu sakitnya…

Benar... jika ingin tahu rasanya sakit…tanyalah pada perempuan, laki-laki tidak pernah benar-benar merasakan sakit karena mereka tidak pernah melahirkan.

Semakin mendekati hari H, yang ada adalah senewen, campur aduk antara seneng dan takut. Penasaran dan juga cemas.

Bagaimana rupa si kecil, cewek apa cowok, hidungnya mirip siapa, rambutnya?, matanya? kupingnya? Jempolnya?

Apakah si kecil baik-baik saja. Jangan-jangan obat yang aku konsumsi berlebihan hinggaa…..jangan-jangan………

Ingat-ingat lagi, Aku sudah ndak pernah nggunjingan kejelekan orang kecuali keceplosan,biasanya kalau sudah nggosip bisa keluar kalimat tanpa sensor, ndak pernah ngomel-ngomel karena tetangga sebelah selalu berisik, gendut, suka maki-maki suaminya. Ndak pernah nyapu halaman rumah pagi2 biar ndak ketemu pak samin, penjual nasi bungkus yang bentuk hidungnya….upsssss…..!!!!!

Insyaallah si kecil akan lahir dengan sempurna. laki atau perempuan sama saja. Tapi kalo boleh laki-laki aja dechh…..do’a yang memaksa..:))

Hasil USG tidak memberikan jaminan 100% bukan? Teknologi mana bisa sempurna. Ya Ampun….baru kali ini ada perasaan yang campur aduk. Mungkin rasa yang sama dialami oleh semua perempuan yang akan melahirkan. Whatever ….. semua perempuan melahirkan. So? Siapa takut? ..

Sampai hari itu tiba….

Perut terasa melilit, mata berkunang-kunang, keringatan. He he Bukan begitu tepatnya. Tapi karena udah lebih dari harinya kok ndak ada tanda-tanda melahirkan. Padahal anaknya si a yang baru 8 bulan 3 minggu udah lahir, tetangga sebelah juga udah ngelahirin walahhh…ada apa-apa nihc…

Dengan dukungan keluarga akhirnya diambillah keputusan bulat dan finalJ harus mencari rumah sakit yang kualitasnya bagus, dokternya punya jam terbang tinggi, kalau perlu udah ubanan biar pengalamannya buanyakkk….trus..susternya baik, ramah, ndak jutek-jutek..dan yang lebih penting lagi rumah sakitnya bersihhh…dan murah.

Pengalaman orang-orang yang mengalami kasus sama biasanya nihcc..klo udah lewat waktunya belum juga ada tanda-tanda melahirkan maka dengan alasan air ketubannya habis, kelilit tali pusat, bayi dalam keadaan lemah, ibu tidak kuat mengejan…. Akan ditarik kesimpulan yang sangat akurat bahwa ‘ Kami tim dokter merujuk dari hasil pemeriksaan melihat kondisi ibu dan bayi , maka kami sarankan agar ibu menjalani operasi Caesar untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan” wuhh….sangat..sangat bisa ditebak.

Tidak ada pilihan lain bukan, suami segera ke ruang administrasi, hemm…..baru kali ini bisa melihat suami pucat pasi...sebaiknya saya sarankan ketika proses persalinan terjadi ada sanak keluarga lain yang mengabadikan itu, pasti akan banyak manfaatnya. Terutama saat kita sangat marah karena kaos kakinya dapat kita temukan disetiap sudut rumah kita….atau….celana dalamnya yang selalu tertinggal dikamar mandi…..sangat menyebalkan.

Jam yang ditentukan sudah tiba, setelah berganti baju operasi. Uh…apakah ada peraturan rumah sakit internasional bahwa baju operasi itu warnanya hijau kenapa ndak dibedakan aja. Kalau operasi otak warna biru, operasi jantung krem, operasi usus buntu warna orange atau apalahh…biar ndak ketukar..ngeri khan kalau bajunya semua sama nanti petugasnya salah ambil pasien gimana, operasi jantung dibedah perutnya dipotong ususnya khan….??..ngeriiii……

Begitu ganti baju operasi ingin cepet keruang operasi’…eh mbak…ibuk…eh ..jangan jalan sendiri mbak…pakai kursi roda…”jerit suster…walahh…khan masih bisa jalan…lebai lebai lebai…

Eh makku mana ya….. ‘ ndak ada ibuk sembunyi agar ndak melihat-mu seperti itu?” emang seperti apa? Aku baik baik saja. Sadar 100%. Dan bayiku juga baik2 saja. Semoga. Hanya saja memang udah waktunya lahir. Hmm….Halooo….aku tidak sekarat. Hanya akan mengeluarkan bayi manis ini dari dalam perutku.

“Ya wes mbak…”begitu melihat raut muka suamiku, mbakku, dan ibukku yang mengintipku dari balik tirai ada rasa haru…..aku baik-baik saja. Tapi kok tiba tiba lemas yaa….pengen tidur…pasti gara-gara dari sore ndak bisa tidur.

“Mbak yang kuat ya…”suster yang mendorong kursi rodaku menepuk pundakku. “Eh iya... “weh ndak terdengar suara apa2 cuman anggukan.

Sebelum memasuki ruang operasi suamiku menunduk dan mencium keningku. Persis seorang ayah yang mencium anaknya mengikuti lomba balap karung..hehehe… mungkin lebih..haduh terlalu lelah mengartikannya. ‘ yang kuat ya….!!” Iya iya kuat-kuat haduhhh aku khan ndak selemah itu…tp hanya ada dikerongkongan yang ada malah pengen nangis…. Lemas lemas lemas….

Masuk ruang operasi, sudah menunggu tim yang akan mengantar anakku lahir kedunia. Muda-muda, kelihatannya terlatih, sehat dan montok-montok heheh dan yang penting lagi dalam keadaan segar tidak mengantuk. Ini sangat penting karena jam di dinding menunjukkan angka 02.00 dini hari.

‘Mbak selamat malam…anak pertama yaa?’ Sapa seorang diantara mereka dengan ramah. Mengingatkanku pada penjual mi ayam didepan rumah mertuaku,:)

Aku dituntun oleh mereka menuju meja operasi, hehehe…nich tim operasinya kok cowok semua, mungkin yang perempuan-perempuan pada ndak minat jadi dokter bedah kale…. Ya ampunn,,jadi 2 jam kedepan tubuhku ini akan dijadikan bahan belajar mereka, belajar menjadi penyelamat, menambah jam terbang mereka dan menambah kemampuan mereka dalam….mengambil seorang bayi dari perut ibunya dalam waktu 10 menit saja dan menutup perut ibunya dengan baik dan sempurna dalam waktu 1 jam..

Dan itu anakku dan perutku…

Begitu dokter anastesi berhasil dengan sempurna memasukkan biusnya kedalam tubuhku rasanya kakiku beratttt dingin dan kaku…ndak terasa apa-apa. Kerja yang bagus dok! Pasti sekolahnya dl mahal ni dokter.

Tanganku diikat. Kayak aku mau kabur aja.. trus selang selang dimasukkan kedalam tubuhku. Entah selang apa saja. Asal jangan selang air tempat bapakku mengambil air dari gunung aja. Hehe. Ting Ting….cring…weh suara apa yaa… mataku melirik alat alat yang ditarik oleh oleh seorang dr mereka. Gunting besar kecil, pisau, ehhh…ngeriiiiii…..

Wajahku ditutup oleh kain sehingga tidak bisa melihat aktivitas dibawah..pasti darah…darahku…hih…

Bismillahh….. la khaula wala kuwwata illa billah…aku pasrahkan kepadamu hidupku aku serahkan apapun yang ingin berlaku kepadaku..aku milikmu seutuhnya…plong.tenang.damai.

Aku bertanya pada seorang yang mendampingiku…’sudah mulai ya pak operasinya’ sudah mbak. Kalau mbakknya gugup berdo’a aja mbak…’

‘ iya pak...saya hanya mengantuk saja kok pak’

‘sebentar lagi adiknya mau diangkat mbak…..hahhh cepetnya….. tahan napas ya mbak adiknya mau ditarik…

Satu…dua…tiga…

Oekkkkkkkkkk…….

Oh My God… suara siapa itu…anakku…aku jadi ibu….Oh….ingin menangis rasanya ….

Sesosok tubuh mungil itu langsung didudukkan di depan wajahku….

Wajahnya merah, tubuhnya merah, matanya sipit menatapku, mewek…..dan…laki-laki…

‘selamat ya mbak anaknya laki-laki, normal tidak kekurangan suatu apapun’

Dan dibawa keluar. Tak tahu bagaimana reaksi ayahnya….semoga dia ndak pingsan karena senang. Karena dia sudah berjanji akan mengadzani anaknya itu.

Semangat itu datang entah dari mana datangnya. Aku harus kuat, harus mampu melewati ini, bayangan tubuhnya yang kecil dan lemah apalagi mewek itu benar-benar bagai obat yang paling mujarab yang diberikan Tuhan kepadaku…

Tiba-tiba semua selang-selang dan alat2 dilepas satu persatu dari tubuhku. ‘ sudah selesai mbak. Selamat operasinya berjalan lancer. Semoga lekas sembuh’ begitu dokter ketua tim operasi itu sambil menepuk tanganku.. ‘terimakasih dok…’ suaraku mantab seperti habis menang lotre..

Begitu dibawa keluar ruang operasi. Keluargaku bangkit dari duduknya. Aku ingin teriakk….Horeee…aku lulus…eh … makku malah mewekk”…walahhh…aku sudah selesai loo….”itu yang keluar dr mulutku. Cengegesan.

Sampai diruang pasca operasi satu persatu datang bergantian. Ibukku datang dan langsung memelukku..mewek lagi..aku baik baik sajjjj …..pengen muntah….uekkkk………wah ini biusnya sudah mulai bereaksi… haduh mata-mataku berkunang-kunang…

Ganti suamiku datang, memegang tanganku dan menciumku berkali-kali. Ini adalah saat teromantis…mengalahkan malam pertama atau ijab kabul…. Bahagiannya melihat dia sujud dilantai rumah sakit
….beib…tolong….iyaa apa….aku mau ………..apaa….muntahhhhh……uekkkkkk…..haduh ma’ap…wis ndak apa2….ampunnn…aku pusing… ngantukkkkk…….. aku tidur ya….eh sust ini ndak apa2 ta istri saya muntah trus katanya mau tidur… ndak apa2 pak…



TIDURRRRRR. zzzzzzzzzzzzzz........zzzzzzzzzzzzz.........


Tidak ada komentar:

Posting Komentar